Kamis, 18 Agustus 2011

Kumpulan Lagu dan Lawak Benyamin S

Untuk jadulers kayak ane, kita pasti mengenal Benyamin S, seorang artis multi talenta kelahiran Jakarta yang banyak mengisi dunia hiburan Indonesia kala itu.

Benyamin S atau Benyamin Sueb merupakan seorang artis yang selain banyak berkiprah di dunia lawak, tarik suara atau perfileman, juga banyak mengabdikan hidupnya untuk kesenian Betawi.

Diantara kita, mungkin masih banyak yang terkenang tingkah lucu dan banyolannya di film-film jadul atau mungkin belakangan kita dapat mengenangnya pada sitkom "Si Doel Anak Sekolahan" yang juga melambungkan artis Betawi lain seperti Mandra, menyusul sukses Rano Karno, Basuki, dkk.

Untuk mengenangnya, berikut dalam format MP3 yang bisa agan download.



  1. Abang Pulang
  2. Afitson
  3. Ande Ande Lumut
  4. Aturan Asyik
  5. Badminton
  6. Bagi Warisan
  7. Berat Di Ongkos
  8. Cari Kutu
  9. Cinta Putus di Tengah Jalan
  10. Dara Singapura
  11. Dipatil Ikan Sembilang
  12. Disini Aje
  13. Gara Gara Anak
  14. Hujan Gerimis
  15. Item Manis
  16. Jande Kembang
  17. Kecoak Nungging
  18. Kilik Kuping
  19. Koboi Insyaf
  20. Kumidi Putar
  21. Lampu Merah
  22. Mak Bapak
  23. Nangke Belande
  24. Ngupi
  25. Nyai Dasima
  26. Ondel-Ondel
  27. Pensiun Jagoan
  28. Perkutut
  29. Sama Sama
  30. Sang Bango
  31. Sariosa
  32. Sepakbola
  33. Si Ateng
  34. Siti Marsitol
  35. Tapenye Genye
  36. Tukang Kredit
  37. Tukang Kue


Benyamin Sueb(1939 - 1995) lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939. Benyamin S memang sosok panutan. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut.

Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin S semakin popular.

Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia.

Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.



Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.

Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia.

Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.

Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).

Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran.

Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.

Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.

Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. (Wikipedia)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar